lensabalinews.com – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, I Gusti Bagus Aditia Wardhana, memastikan belum ada temuan minyak goreng merk MinyaKita yang tidak sesuai takaran di wilayah Denpasar.
Selain karena pemantauan rutin setiap bulan, pengawasan saat ini juga diperketat menyusul temuan MinyaKita dengan takaran yang tidak sesuai di beberapa daerah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi minyak subsidi pemerintah itu tetap sesuai standar.
Pemantauan pertama dilakukan pada Senin (10/3/2025) di PT Rajawali Nusindo. Berdasarkan hasil pemeriksaan, baik harga maupun takaran dinyatakan sesuai standar.
“(Tidak ditemukan, red) yang tidak sesuai ukuran, untuk harganya juga di PT Rajawali Nusindo jualnya juga sudah sesuai dengan Rp15.700 HET,” ujarnya saat dihubungi Rabu (12/3/25).
Ia menjelaskan, saat ini pengawasan baru dilaksanakan di tingkat distributor.
“Kalau ke pasar itu kan barang itu enggak tahu kami dari mana. Kami tidak punya hak juga untuk mengambil produk orang. Kalau kita mau memeriksa kita harus membeli produknya. Kayaknya nggak mungkin lah kita laksanakan ke pasar,” ucapnya.
Apabila ditemukan kecurangan di tingkat distributor, Aditia mengatakan pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) serta merekomendasikan pencabutan izin usaha kepada pihak berwenang.
“Kami mungkin merekomendasikan, melaporkan kepada Kemendag, kepada perizinan. Itu mungkin bisa kami lakukan. Untuk pencabutan izin dan lain sebagainya, mungkin dari pihak yang mengeluarkan izin,” imbuhnya.
Aditia juga mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan indikasi kecurangan pada produk MinyaKita di pasaran.
“Kalau menemukan seperti itu bisa lapor ke kami, nanti akan ditindaklanjuti. Sekarang belum ada laporan dari masyarakat. Tapi, sebelum mereka melapor, kami mencoba dulu untuk mengecek. Sampai saat ini aman,” imbuhnya. (SP)
